Evolusi
Pengolahan Data
Cyrus
Gibson dan Richard Nolan dari Harvard, keduanya adalah ahli sistem informasi
bisnis mengemukakan pendapatnya bahwa perkembangan pengolahan data di dunia
usaha mengikuti kurva-S .
Keterangan:
Tahap 1 :
|
Menggambarkan
tahap awal perkembangan aplikasi. Sebagian
tugas manusia diambil alih oleh komputer. Tujuan
utama adalah untuk penghemat biaya.
|
Tahap 2 :
|
Keberhasilan
dari tahap pertama merupakan konsekuensi logis dari penggunaan komputer yang
dimanfaatkan untuk kecepatan dan ketelitian yang tinggi, sehingga perluasan
aplikasi komputer diperlukan untuk membantu bidang pekerjaan yang lain.
|
Tahap 3 dan 4
:
|
Merupakan
tahap dimana pengembangan aplikasi dilakukan untuk menangani bidang-bidang
yang belum pernah dikembangkan sebelumnya. Komputer benar-benar dimanfaatkan
untuk bekerja sesuai kapasitasnya
|
Perkembangan
Aplikasi Pengolahan Data
Pada
akhir tahun enam puluhan, komputer telah banyak dipakai di
perusahaan-perusahaan Amerika diantaranya untuk membantu menangani pengolahan
data Administrasi Personalia, Pembukuan, Inventaris barang, Pembelian dan
Penjualan, dan lain-lain.
Melihat
aplikasi komputer pada bidang ini mengakibatkan para pengusaha melihat
kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan pemanfaatan informasi. Kendali
perusahaan menjadi lebih baik, dengan tersedianya data yang diperlukan.
Sejalan
dengan perkembangan teknologi komputer, jenis aplikasi pengolahan data pun
semakin meluas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengenalan SIM Dan Pengolahan Data
Terdistribusi
Pengenalan SIM
Salah
satu definisi SIM yang diberikan oleh Gordon B Davis adalah sebagai berikut :
Suatu
sistem terpadu antara manusia dan mesin yang menyediakan informasi
untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem mempergunakan
komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak, prosedur dan tata
kerja manajemen dan juga basis data.
Dari struktur piramida diatas dapat dijelaskan bahwa:
Pada tingkat bawah umumnya memerlukan
banyak waktu pengolahan, karena banyaknya permintaan informasi.
Pada
tingkat ke-dua permintaan informasi dilakukan untuk menunjang kegiatan
perencanaan operasional, pengambilan keputusan dan pengendalian perusahaan
sehari-hari.
Pada
tingkat ke-tiga SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahaan untuk
pengambilan keputusan yang bersifat taktis.
Pada
tingkat tertinggi atau tingkat
ke-empat SIM menyediakan informasi bagi
pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk
menentukan langkah perusahaan selanjutnya.
Piramida
SIM terdiri atas data yang berjumlah besar, untuk itu
diperlukan suatu cara untuk menyusun data secara teratur sehingga memudahkan
proses pengambilan data kembali, manajemen basis data (Data Base
Management) merupakan salah satu cara untuk melaksanakannya.
Pada
SIM informasi akan selalu tersedia pada setiap
tingkat pengelola sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pada tingkat rendah informasi
sifatnya telah siap pakai.
Pada
tingkatan pengelola informasi harus disajikan setelah mengalami berbagai
proses, untuk mendapatkan gambaran yang lebih
menyeluruh.
Proses
pengolahan dan penyebaran informasi pada SIM
sifatnya menyeluruh disebut juga dengan sistem secara total (Total
System Approach). Artinya informasi akan mengalir
dari pusat data, diolah oleh komputer untuk disebarkan
keberbagai tingkatan.
Sifat
pendekatan sistem secara total ini, mengakibatkan pengolahan data
terdistribusi yang kurang dikehendaki oleh beberapa ahli.
Mereka berpendapat bahwa informasi harus terpusat, untuk menjaga
integritas data. Akan
tetapi penyimpanan informasi secara terpusat akan menemui beberapa
kendala diantaranya :
-
Diperlukan Seorang ahli informasi yang bertanggung jawab terhadap
integritas data secara keseluruhan.
- Informasi yang disimpan terus membengkak dan
sifatnya
kurang penting, akibatnya pengolahan
informasi menjadi kritis.
- Komputer menjadi lambat terhadap permintaan
informasi.
Untuk
mengatasi hal tersebut timbul suatu pemikiran untuk
mendistribusikan pengolahan data.
Pengolahan Data
Terdistribusi
Pengolahan
data terdistribusi pada sistem komputer saat ini digambarkan sebagai banyak komputer
atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh yang dihubungkan
dengan jaringan telekomunikasi. Hal yang penting dalam sistem terdistribusi
adalah lokasi dan masalah perancangan data.
Ada
beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain:
-
Penempatan sumber daya komputer pada
pemakainya.
-
Struktur organisasi pengolahan data
dengan kemampuan yang terpusat, dan pengolahan paling sedikit bagian dari suatu
aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi
-
Sejumlah node pengolahan data
dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi terhadap host (server/pusat)
yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan.
-
Cara pembagian sumber daya komputer pada
suatu organisasi sehingga sedekat mungkin dengan aplikasinya secara geografis
maupun organisasional.
-
Sistem pengolahan
data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program aplikasi untuk
pengolahan datanya berada di node-node yang terpisah dan saling
dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi.
Karakteristik
pengolahan data terdistribusi antara lain :
-
Beberapa data digunakan pada banyak
lokasi.
-
Sering diperlukan sistem manajemen
database yang memberikan akses kepada banyak pemakai dengan view yang
berbeda dari data yang sama.
-
Peningkatan biaya penyimpanan per bit
pada unit penyimpan yang sangat besar lebih rendah dibandingkan pada penyimpan
yang lebih kecil.
-
Beberapa masalah pada data yang terpisah
secara geografis adalah masalah integritas, kepemilikan, dan kemacetan (deadlock)
ketika banyak processor meng-update data yang sama.
Tujuan
Pengolahan Data Terdistribusi:
1.
Otonomi lokal
-
Memberikan tingkat otonomi lokal dalam
komputasi kepada kelompok pemakai lokal.
-
Pengoperasian yang terpisah dan kontrol
yang terpusat
Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat.
Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat.
2. Produktivitas
Pemakai
-
Menyediakan teknik dan bahasa sehingga
pemakai dapat memberi hasil yang maksimum dalam menggunakan sistem komputer.
-
Pengembangan aplikasi oleh kelompok
pemakai. Menyediakan infrastruktur bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan
aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk mencegah
masalah kompabilitas.
3.
Dialog Terminal
Membuat
terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang menghasilkan intelegensia
yang terdistribusi.
4.
Akses untuk sumber daya dan data yang
jaraknya jauh
Memudahkan
user lokal untuk mengakses berbagai sumber daya yang berguna dari lokasi yang
berbeda, termasuk program dan data.
5.
Jarak menjadi tidak nyata
Membuat
jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang sesuai rancangannya.
6.
Ketersediaan (availability)
Menghindari
kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai dan memaksimumkan ketersediaan
interface sistem bagi pemakai.
7.
Privacy dan Keamanan
Mencegah
pengaksesan data dan sumber daya tanpa ijin dan melindungi data dari kegagalan
maupun tindak kejahatan.
8.
Audit
Menjamin
peng-update-an record yang penting, seperti data keuangan, yang dapat di audit
dengan penuh.
9.
Ketepatan dan Konsistensi
Menggunakan
kontrol ketepatan pada semua input, dan mencegah terjadinya banyak versi dari
data yang sama yang tersedia bagi pemakai dalam tingkat peng-update-an yang
berbeda.
10.
Ketepatan dan Konsistensi
Menyadari
bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa
perusakan dan pengeluaran.
11.
Proteksi
Program
dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali ketika
perubahan sistem atau program lain dibuat.
12.
Penyembunyian kerumitan
Sistem
sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari user.
Pengaruh
Pengolahan Data Terdistribusi Pada Organisasi:
- Tujuan utama PDT (Pengolahan Data Terdistribusi) adalah untuk meningkatkan dan memperluas penggunaan komputer bagi pemakai.
- Pemakai (end user) diartikan sebagai orang yang pekerjaannya dibantu dengan komputer, misalnya akuntan, kepala toko, bank teller, ahli sains, manajer, para professional, atau staf kantor pusat.
- PDT memberi fasilitas logika, penyimpanan data, ataupun komputasi yang dibawa langsung ke lokasi pemakainya.
- Departemen pemakai memiliki fasilitas komputer dan akses data yang lebih baik. Pengolahan data dapat online dengan waktu respon yang cukup cepat.
- Departemen pemakai bertanggung jawab dalam menggunakan komputer mereka.
- Pemasukan data dipindahkan ke departemen pemakai, sehingga mereka bertanggung jawab atas ketepatan datanya.
- Proses informasi fungsional dapat didistribusikan sedangkan yang strategi dipusatkan.
- Manajemen fungsional lebih efisien dan bertanggung jawab untuk kegiatan masing-masing (tidak lagi mempersalahkan komputer yang jauh).
- Manajemen strategi mempunyai logistik yang luas pada satu lokasi.
- Kontrol strategi ketat pada persediaan manajemen kas dan fungsi.
- Untuk kontrol strategi yang terpusat dan pendistribusian proses fungsional diperlukan reorganisasi perusahaan.
- Departemen pengolahan data dan hubungannya dengan departemen lain merupakan faktor dalam restrukturisasi.
- Manager departemen harus mampu dalam menggunakan komputer yang sekarang mudah tersedia bagi mereka.
- Jaringan data tidak lagi dipengaruhi oleh jarak, sehingga pengolahan dapat secara nasional maupum multinasional.
- Keterlibatan top manajemen penting dalam mengikuti perkembangan teknologi dan menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh PDT.
Kantor Masa Depan
Dasar
pemikiran timbulnya gagasan otomasi perkantoran karena
sebagian dari waktu kerja pegawai habis untuk melakukan hal-hal yang
tidak produktif, antara lain :
- Banyaknya staf yang menghabiskan waktunya
dengan membuka arsip dokumen, untuk mencari bahan yang diperlukan.
-
Para Sekretaris sangat sibuk dengan tugas administratifnya.
Hal-hal tersebut
diatas ternyata dari sudut efisiensi kerja sangat
merugikan. Tanggapan mengenai masalah diatas adalah
dengan memanfaatkan komputer untuk melakukan beberapa pekerjaan
kantor. Diantaranya adalah masalah pengaturan arsip yang disimpan secara
elektronis.
Keuntungan arsip
elektronik :
- Mudah
dikirim ke bagian-bagian yang membutuhkan, melalui jalur komunikasi
- Pencarian dokumen mudah dilakukan
-
Kegiatan manajemen, seperti pengaturan jadwal.
Penggunaan
teknologi baru biasanya menimbulkan masalah sosial, bagi
pihak yang menyangsikan kegunaanya. Mereka takut akan hilangnya kontak
sosial diantara pekerja dengan kata lain komunikasi elektronik akan mengisolasi
pekerja dari lingkup sosialnya.
Beberapa tata cara kerja yang telah dikembangkan
di negara-negara maju:
-
Pengolahan Kata (Word Processing) : Pemanfaatan
Komputer untuk pengetikan masalah surat-surat, penjadwalan dll.
-
Surat elektronik : Pengiriman surat atau pesan secara elektronis, baik tulisan maupun gambar dengan beberapa cara penyampaian :
1. Melalui
jalur komunikasi umum ( telepon,komputer,pos).
2. Dengan
Facsimili.
3. Komputer
yang terhubung dalam jaringan (LAN)
-
Konferensi Jarak Jauh : Konferensi
melalui komunikasi jarak jauh untuk menyalurkan data, suara dan gambar.
-
Information
Retrieval : Pengambilan kembali informasi/data yang
telah disimpan dalam komputer.
-
Kegiatan Manajemen : Kegiatan ini
memanfaatkan komputer untuk mengingatkan para pengelola tentang jadwal-jadwal
penting, pengaturan jadwal proyek, jadwal
penugasan, dll.
Dari gambaran
kegiatan diatas beberapa pimpinan
perusahaan mengkhwatirkan bahwa perubahan pola kerja menurut tata
cara baru, akan menggangu produktivitas kerja pegawai. Adanya dana tambahan
untuk mendidik karyawan dan perlu waktu tambahan untuk menyesuaikan diri
dengan sistem yang baru. Hal ini disebabkan ketidak
mengertian para pimpinan tentang sistem tersebut.
Isu Dan Masalah Sosial
Pemanfaatan
komputer akan mengubah baik jenis pekerjaan maupun tata cara
penanganannya (struktur manajemen & karyawan). Kalau kita melihat
struktur SIM yang seperti Piramida akan terlihat kedudukan Manajemen tingkat
menengah ada diantara pimpinan perusahaan dan para pekerja. Secara tradisional
fungsi manajemen tingkat menengah adalah menerapkan instruksi
pimpinan kepada para pekerja. Sekarang ini dengan adanya otomasi
perkantoran, peran tradisional para manajemen tingkat menengah
berubah secara drastis. Hal ini
disebabkan karena pimpinan perusahaan mendapatkan laporan/informasi
langsung melalui komputer. Sehingga
terjadinya suatu perubahan di perusahaan, di antaranya:
- Informasi mengalir secara langsung ke
pimpinan puncak tanpa campur tangan tingkat
menengah
- Manajer tingkat menengah harus merubah pandangan dan tata cara kerja
- Pola karir mengalami perubahan
- Manajer tingkat atas memiliki tanggung
jawab yang besar dan hanya sedikit bantuan
dari manajer tingkat menengah.
Pengenalan E-Commerce
Menurut Shim, Quershi, Siegel dalam buku M.
Suyanto, Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan
sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet.
Sedangkan
menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan
e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
1. Perspektif Komunikasi : e-commerce
merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini
telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce
merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja
perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce
merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan
manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan
kecepatan pelayanan.
4. Perspektif Online: e-commerce
berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa
online lainnya.
Secara umum, E-Commerce didefinisikan
sebagai segala bentuk perdagangan/
perniagaan baik pembelian,
penjualan, pertukaran barang atau jasa
(trades of goods and services) dengan mengunakan media elektronik.
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi
organisasi menurut M. Suyanto (2003) adalah :
1. Memperluas
market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan
biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian
informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan
pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan
management tipe “pull”.
4. Mengurangi
waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung
upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil
biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7. Akses
informasi lebih cepat
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M.
Suyanto (2003) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan
pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari
sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan
lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman
menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan
bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan
lagi hari atau minggu.
5. Memberi
tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran
serta pengalaman.
6. Memudahkan
persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap
organisasi, konsumen e-commerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara
lain :
1. Memungkinkan
orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk
berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta
mengurangi polusi udara.
2. Memungkinkan
sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan
orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka
produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.
Ciri &
Karakteristik E-Commerce:
•
OTOMATISASI, proses
otomatisasi yang menggantikan manual (“enterprise resource planning” concept).
•
INTEGRASI, proses
terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses (“just in time” concept).
•
PUBLIKASI, memberikan
jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan (“electronic cataloging” concept).
•
INTERAKSI,
pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan
“human error” (“electronic data interchange/EDI” concept).
•
TRANSAKSI, kesepakatan
antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang
menangani pembayaran (“electronic
payment” concept).
Arsitektur E-Commerce
Kerangka kerja perencanaan
konseptual dimana aplikasi bisnis dan teknologi informasi didesain sebagai
arsitektur terpadu dari sistem perusahaan yang mendukung inisiatif bisnis
strategis dan proses bisnis lintas fungsi.
Arsitektur dasar dari aplikasi
web ini adalah arsitektur clientIserver. Artinya pemrosesan aplikasi ini
dijalankan melibatkan kedua sisi yakni sisi mesin server pusat dan sisi clien
Contoh e-commers
Tantangan Dan Hambatan Dalam
Penerapan E-Commerce
Ada beberapa
Tantangan Dan Hambatan Dalam Penerapan E-Commerce, yaitu:
1. Infrastruktur
Telekomunikasi
Infrastruktur
Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih
mahal. Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi.
2. Delivery Channel
-
Pengiriman
barang masih ditakutkan hilang di jalan.
-
Ketepatan
waktu dalam pengiriman barang
-
Jangkauan
daerah pengiriman barang
3. Kultur
& Kepercayaan
-
Orang Indonesia belum (tidak) terbiasa
berbelanja dengan menggunakan catalog
-
Masih harus secara fisik melihat /
memegang barang yang dijual
-
Perlu mencari barang-barang yang tidak
perlu dilihat secara fisik. Misal: buku, kaset
-
Kepercayaan antara penjual & pembeli
masih tipis
-
Kepercayaan kepada pembayaran elektronik
masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
4. Security
-
Masalah keamanan membuat orang takut
untuk melakukan transaksi
-
Persepsi merupakan masalah utama
-
Ketidak mengertian (lack of awareness)
merupakan masalah selanjutnya
5. Munculnya
Kejahatan Baru
-
Penggunaan kartu kredit curian / palsu
-
Penipuan melalui SMS, kuis
-
Kurangnya perlindungan kepada konsumen
-
Kurangnya kesadaran (awareness) akan
masalah keamanan
6. Ketidak
jelasanya Hukum
-
Masih belum tuntas status dari Digital
signature
-
Uang digital / cybermoney
-
Status hukum dari paper-less transaction
-
[de]Regulasi
7. Efek
terhadap kehidupan
-
Kemajuan teknologi komputer dan
komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Tetapi
kenyataannya tidak seperti yang diinginkan
-
Bekerja lebih panjang
-
Pekerjaan dibawa pulang: no life, single
terus
-
Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
Pengenalan E-Business
E-business mengacu pada semua penggunaan
kemajuan teknologi informasi (TI), khususnya teknologi
jaringan dann komunikasi, untuk memperbaiki cara-cara sebuah
organisasi dalam melakukan seluruh proses-proses
bisnis” (Romney/Steinbart).
Defenisi dalam perspektif
TI, e-bussiness yaitu praktek pengoperasian
secara terintegrasi proses-proses bisnis yang terlibat
dalam penciptaan nilai tambah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) secara ekstensif.
E-Business
merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).
Fungsi
E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi,
accounting, finance, dan human resource management. Proses transaksi online
memegang peranan yang sangat penting pada e-business.
Untuk membangun e-business yang
utama harus kita buat yaitu membenahi terlebih dahulu system pengelolaan sumber
daya perusahaan secara terpadu, membuat perencanaan investasi teknologi secara
mendetail dan komprehensif, menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab
kebutuhan jangka panjang, membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan
adaptif terhadap perubahan, dan melakukan kerjasama kondusif dengan mitra
bisnis.
Ada beberapa kiat – kiat dalam
e-bussines diantaranya :
-
Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya
perusahaan secara terpadu.
-
Membuat perencanaan investasi teknologi secara
mendetail dan komprehensif.
-
Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab
kebutuhan jangka panjang.
-
Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan
adaptif terhadap perubahan.
-
Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra
bisnis (vendor, pemasok barang, lembaga keuangan, dan lain sebagainya).
Ada beberapa Metode Pengembangan
e-Business :
-
Pertimbangan Komoditi
-
Infrastruktur Pengembangan
-
Perencanaan Basisdata
-
Pengembangan Program Aplikasi
-
Implementasi dan Disseminasi
Aplikasi E-bussiniess:
-
ERP (Enterprise Resource
Planning) sistem informasi pendukung e-business, yg menyediakan
berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing,
warehouse, shipping, dan payment, serta
mampu melakukan otomatisasi proses bisnis.
-
CRM (Customer
Relationship management) ¤ sistem kustomisasi real
time yang memanajemen kustomer
dan melakukan personalisasi produk dan
servis berdasarkan keinginan kustomer.
-
EAI (Enterprise Application Integration) ¤ merupakan konsep integrasi
berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling
bertukar data berbasis message.
-
SCM (Supply Chain Management) ¤ manajemen rantai supply
secara otomatis terkomputerisasi.
Beberapa contoh e-bussiness:
1.
E-Banking:
E-banking
didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara
langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun
bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk
internet.
2. E-Commerce
E-Commerce didefinisikan
sebagai segala bentuk perdagangan/
perniagaan baik pembelian,
penjualan, pertukaran barang atau jasa
(trades of goods and services) dengan mengunakan media elektronik.
3. E-Engineering
E-engineering
adalah jawaban untuk globalisasi pertumbuhan manufaktur, sumber daya dan
teknik. Dalam dunia yang terus meningkat kecepatan, kompetisi, memperlakukan
dan kesempatan, Anda perlu melakukan bisnis Anda lebih baik, lebih cepat dan
lebih efisien setiap hari.
4. E-Learning
E-Learning
adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan
teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di
kelas.
5. E-Marketing
E-Marketing
adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan
untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa
melalui internet.
6. E-Research
E-Research mengacu pada penggunaan teknologi informasi untuk mendukung
bentuk-bentuk penelitian yang ada dan penelitian yang baru.
7. E-Travel
E-Travel
adalah solusi total dengan konsep SaaS (Software as a Service) yang
komprehensif berbasis web application yang mengadopsi teknologi ERP yang
tersusun atas modul –modul yang berfungsi untuk mempermudah dalam perencanaan,
pengelolaan, dan mengatur transaksi yang ada didalam perusahaan travel serta
dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan suatu sistem keputusan.
8. E-Government
E-Goverment
adalah pelayanan pemerintah yang berbasis menggunakan elektronik dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan public secara efektif dan efesien, E-Government atau
pemerintahan berbasis elektronik semakin berperan penting bagi semua pengambil
keputusan
Tren kearah E bussiness
Tantangan
Pembangunan Sistem Informasi E-Business:
Ada
sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :
1. Tantangan strategi bisnis
1. Tantangan strategi bisnis
Ketangguhan
sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan
menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya
strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.
2.Tantangan
globalisasi
Perusahaan-perusahaan
lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis
dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas.
Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen,
kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.
3.Tantangan
arsitektur informasi
Keputusan
perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna
mendukung tujuan bisnisnya.
4.Tantangan
investasi
Perusahaan
harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi
dengan skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang
serius
5.Tantangan
kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan
tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar
sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.
6.Tantangan
operasional
Kemampuan
suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web.
Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di-share dalam
jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
7.Tantangan
komunikasi
Kemampuan
untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya
manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.
Merancang Strategi Sistem
E-Business
Perusahaan
e-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan diimplementasikan dalam
bentuk sistem informasi e-Business. Stategi itu tidak hanya berupa strategi
bisinis melainkan juga melibatkan strategi teknologi informasi karena sistem
e-Business dibangun dengan tumpuan teknologi tersebut.
Strategi
perlu disusun dengan cermat untuk menjawab tantangan bisnis seperti kompetitor
pada satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-produk substitusi dan
tuntutan konsumen.
Strategi
juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna
memperoleh laba. Sistem informasi e-Business yang dibangun harus terdefinisi
dengan jelas dan terinci tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur
pergerakan informasi, jenis dan model informasi yang dibutuhkan serta
menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi penentuan perangkat keras dan
perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.
Strategi
Pengembangan e-Business
-
Penyusunan Rencana Pengembangan
-
Pembangunan secara bertahap/dinamis
-
Perlu menetapkan prioritas implementasi
-
Pemilihan Teknologi yang tepat
-
Penyiapan Sumber Daya
-
Gunakan jasa Web-Hosting
-
Pengembangan diserahkan pihak ketiga
-
Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa
Internet
Referensi