Sunday, November 20, 2011

Komputer dan Masyarakat pada Dunia Usaha, E-Bussiness dan e-Commers

Evolusi Pengolahan Data

           
            Cyrus Gibson dan Richard Nolan dari Harvard, keduanya adalah ahli sistem informasi bisnis mengemukakan pendapatnya bahwa perkembangan pengolahan data di dunia usaha mengikuti kurva-S


Keterangan:

Tahap 1         :
Menggambarkan tahap awal perkembangan aplikasi. Sebagian tugas manusia diambil alih oleh komputer.  Tujuan utama adalah untuk penghemat biaya. 

Tahap 2         :
Keberhasilan dari tahap pertama merupakan konsekuensi logis dari penggunaan komputer yang dimanfaatkan untuk kecepatan dan ketelitian yang tinggi, sehingga perluasan aplikasi komputer diperlukan untuk membantu bidang pekerjaan yang lain.

Tahap 3 dan 4 :
Merupakan tahap dimana pengembangan aplikasi dilakukan untuk menangani bidang-bidang yang belum pernah dikembangkan sebelumnya. Komputer benar-benar dimanfaatkan untuk bekerja sesuai kapasitasnya


Perkembangan Aplikasi Pengolahan Data
Pada akhir tahun enam puluhan, komputer telah banyak dipakai di perusahaan-perusahaan Amerika diantaranya untuk membantu menangani pengolahan data Administrasi Personalia, Pembukuan, Inventaris barang, Pembelian dan Penjualan, dan lain-lain.

Melihat aplikasi komputer pada bidang ini mengakibatkan para pengusaha melihat kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan pemanfaatan informasi. Kendali perusahaan menjadi lebih baik, dengan tersedianya data yang diperlukan.

Sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, jenis aplikasi pengolahan data pun semakin meluas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


Pengenalan SIM Dan Pengolahan Data Terdistribusi
Pengenalan SIM
Salah satu definisi SIM yang diberikan oleh Gordon B Davis adalah sebagai berikut :
            Suatu  sistem terpadu antara manusia dan mesin  yang menyediakan informasi  untuk  mendukung kegiatan operasional, manajemen  dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem  mem­pergunakan komputer baik perangkat keras maupun perangkat  lunak, prosedur dan tata kerja manajemen dan juga basis data.









Dari struktur piramida diatas dapat dijelaskan bahwa:

Pada tingkat bawah umumnya memerlukan banyak  waktu  pengolahan, karena banyaknya permintaan informasi.

Pada  tingkat ke-dua permintaan informasi dilakukan untuk menunjang kegiatan perencanaan operasional, pengambilan keputusan  dan pengendalian perusahaan sehari-hari.
Pada tingkat ke-tiga SIM menyediakan informasi bagi para pengelo­la perusahaan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis.

Pada  tingkat tertinggi atau tingkat ke-empat SIM menyediakan informasi  bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan selanjutnya.
            Piramida  SIM terdiri atas data yang berjumlah besar,  untuk  itu diperlukan suatu cara untuk menyusun data secara teratur sehingga memudahkan proses pengambilan data kembali, manajemen basis  data (Data Base Management) merupakan salah satu cara untuk melaksana­kannya.
Pada  SIM  informasi  akan selalu tersedia  pada  setiap  tingkat pengelola sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pada tingkat rendah informasi sifatnya telah siap pakai.
Pada tingkatan pengelola informasi harus disajikan setelah mengalami berbagai  proses, untuk mendapatkan  gambaran  yang  lebih menyeluruh.
Proses  pengolahan  dan penyebaran informasi  pada  SIM  sifatnya menyeluruh disebut juga dengan sistem secara total (Total  System Approach).  Artinya  informasi  akan mengalir  dari  pusat  data, diolah oleh komputer untuk disebarkan keberbagai tingkatan.
Sifat pendekatan sistem secara total ini, mengakibatkan  pengola­han  data terdistribusi yang kurang  dikehendaki  oleh  beberapa ahli.  Mereka berpendapat bahwa informasi harus  terpusat, untuk menjaga integritas data. Akan  tetapi penyimpanan informasi secara terpusat  akan menemui beberapa kendala diantaranya :      
-  Diperlukan Seorang ahli informasi yang bertanggung jawab  terhadap
­    integritas data secara keseluruhan.
-  Informasi yang disimpan terus membengkak dan  sifatnya
    kurang penting, akibatnya pengolahan informasi menjadi kritis.
-  Komputer menjadi lambat terhadap permintaan informasi.

Untuk  mengatasi hal tersebut timbul suatu pemikiran  untuk mendistribusikan pengolahan data.


Pengolahan Data Terdistribusi
            Pengolahan data terdistribusi pada sistem komputer saat ini digambarkan sebagai banyak komputer atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh yang dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Hal yang penting dalam sistem terdistribusi adalah lokasi dan masalah perancangan data.


Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain:
-          Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya.
-          Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan pengolahan paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi
-          Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi terhadap host (server/pusat) yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan.
-          Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga sedekat mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun organisasional.
-          Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program aplikasi untuk pengolahan datanya berada di node-node yang terpisah dan saling dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi.

Karakteristik pengolahan data terdistribusi antara lain :
-          Beberapa data digunakan pada banyak lokasi.
-          Sering diperlukan sistem manajemen database yang memberikan akses kepada banyak pemakai dengan view yang berbeda dari data yang sama.
-          Peningkatan biaya penyimpanan per bit pada unit penyimpan yang sangat besar lebih rendah dibandingkan pada penyimpan yang lebih kecil.
-          Beberapa masalah pada data yang terpisah secara geografis adalah masalah integritas, kepemilikan, dan kemacetan (deadlock) ketika banyak processor meng-update data yang sama.

Tujuan Pengolahan Data Terdistribusi:
1.      Otonomi lokal
-            Memberikan tingkat otonomi lokal dalam komputasi kepada kelompok pemakai lokal.
-            Pengoperasian yang terpisah dan kontrol yang terpusat
Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat.
2.      Produktivitas Pemakai
-            Menyediakan teknik dan bahasa sehingga pemakai dapat memberi hasil yang maksimum dalam menggunakan sistem komputer.
-            Pengembangan aplikasi oleh kelompok pemakai. Menyediakan infrastruktur bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk mencegah masalah kompabilitas.
3.    Dialog Terminal
Membuat terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang menghasilkan intelegensia yang terdistribusi.
4.    Akses untuk sumber daya dan data yang jaraknya jauh
Memudahkan user lokal untuk mengakses berbagai sumber daya yang berguna dari lokasi yang berbeda, termasuk program dan data.
5.    Jarak menjadi tidak nyata
Membuat jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang sesuai rancangannya.
6.    Ketersediaan (availability)
Menghindari kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai dan memaksimumkan ketersediaan interface sistem bagi pemakai.
7.    Privacy dan Keamanan
Mencegah pengaksesan data dan sumber daya tanpa ijin dan melindungi data dari kegagalan maupun tindak kejahatan.
8.    Audit
Menjamin peng-update-an record yang penting, seperti data keuangan, yang dapat di audit dengan penuh.
9.    Ketepatan dan Konsistensi
Menggunakan kontrol ketepatan pada semua input, dan mencegah terjadinya banyak versi dari data yang sama yang tersedia bagi pemakai dalam tingkat peng-update-an yang berbeda.

10.    Ketepatan dan Konsistensi
Menyadari bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan   konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa perusakan dan pengeluaran.
11.                         Proteksi
Program dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali ketika perubahan sistem atau program lain dibuat.
12.                        Penyembunyian kerumitan
Sistem sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari user.

Pengaruh Pengolahan Data Terdistribusi Pada Organisasi:
  1. Tujuan utama PDT (Pengolahan Data Terdistribusi) adalah untuk meningkatkan dan memperluas penggunaan komputer bagi pemakai.
  2. Pemakai (end user) diartikan sebagai orang yang pekerjaannya dibantu dengan komputer, misalnya akuntan, kepala toko, bank teller, ahli sains, manajer, para professional, atau staf kantor pusat.
  3. PDT memberi fasilitas logika, penyimpanan data, ataupun komputasi yang dibawa langsung ke lokasi pemakainya.
  4. Departemen pemakai memiliki fasilitas komputer dan akses data yang lebih baik. Pengolahan data dapat online dengan waktu respon yang cukup cepat.
  5. Departemen pemakai bertanggung jawab dalam menggunakan komputer mereka.
  6. Pemasukan data dipindahkan ke departemen pemakai, sehingga mereka bertanggung jawab atas ketepatan datanya.
  7. Proses informasi fungsional dapat didistribusikan sedangkan yang strategi dipusatkan.
  8. Manajemen fungsional lebih efisien dan bertanggung jawab untuk kegiatan masing-masing (tidak lagi mempersalahkan komputer yang jauh).
  9. Manajemen strategi mempunyai logistik yang luas pada satu lokasi.
  10. Kontrol strategi ketat pada persediaan manajemen kas dan fungsi.
  11. Untuk kontrol strategi yang terpusat dan pendistribusian proses fungsional diperlukan reorganisasi perusahaan.
  12. Departemen pengolahan data dan hubungannya dengan departemen lain merupakan faktor dalam restrukturisasi.
  13. Manager departemen harus mampu dalam menggunakan komputer yang sekarang mudah tersedia bagi mereka.
  14. Jaringan data tidak lagi dipengaruhi oleh jarak, sehingga pengolahan dapat secara nasional maupum multinasional.
  15. Keterlibatan top manajemen penting dalam mengikuti perkembangan teknologi dan menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh PDT.

Kantor Masa Depan
            Dasar  pemikiran  timbulnya gagasan  otomasi  perkantoran karena sebagian dari waktu kerja pegawai habis untuk melakukan  hal-hal yang tidak produktif, antara lain :
-  Banyaknya staf yang menghabiskan waktunya dengan membuka  arsip dokumen, untuk mencari bahan yang diperlukan.
-  Para Sekretaris sangat sibuk dengan tugas administratifnya.

Hal-hal  tersebut  diatas  ternyata dari  sudut  efisiensi  kerja sangat merugikan. Tanggapan  mengenai  masalah diatas  adalah  dengan memanfaatkan komputer  untuk melakukan beberapa pekerjaan kantor. Diantaranya adalah masalah pengaturan arsip yang disimpan secara elektronis. 
Keuntungan arsip elektronik :
     - Mudah dikirim ke bagian-bagian yang membutuhkan, melalui jalur komunikasi
     - Pencarian dokumen mudah dilakukan
     - Kegiatan manajemen, seperti pengaturan jadwal.

Penggunaan  teknologi baru biasanya menimbulkan  masalah  sosial, bagi pihak yang menyangsikan kegunaanya. Mereka takut  akan hilangnya kontak sosial diantara pekerja dengan kata lain komunikasi elektronik akan mengisolasi pekerja dari lingkup sosialnya.
Beberapa tata cara kerja yang telah dikembangkan di negara-negara maju:
-       Pengolahan Kata (Word Processing) : Pemanfaatan Komputer untuk pengetikan masalah surat-surat, penjadwalan dll.
-       Surat elektronik : Pengiriman surat atau pesan secara elektronis, baik tulisan maupun gambar dengan beberapa cara penyampaian :
                        1.  Melalui jalur komunikasi umum ( telepon,komputer,pos).
                        2.  Dengan Facsimili.
                        3.  Komputer yang terhubung dalam jaringan (LAN)
-          Konferensi Jarak Jauh : Konferensi melalui komunikasi jarak jauh untuk menyalurkan data, suara dan gambar.
-          Information Retrieval : Pengambilan kembali informasi/data yang telah disimpan dalam komputer.
-          Kegiatan Manajemen : Kegiatan ini memanfaatkan komputer untuk mengingatkan para pengelola tentang jadwal-jadwal penting, pengaturan jadwal proyek, jadwal penugasan, dll.

Dari  gambaran  kegiatan  diatas  beberapa  pimpinan   perusahaan mengkhwatirkan bahwa perubahan pola kerja menurut tata cara baru, akan menggangu produktivitas kerja pegawai. Adanya dana tambahan untuk mendidik karyawan dan perlu waktu tambahan untuk menyesuai­kan  diri dengan  sistem yang baru. Hal  ini disebabkan  ketidak mengertian para pimpinan tentang sistem tersebut.

Isu Dan Masalah Sosial
Pemanfaatan  komputer akan mengubah baik jenis  pekerjaan maupun tata cara penanganannya (struktur manajemen & karyawan). Kalau  kita melihat struktur SIM yang seperti Piramida akan terlihat kedudukan Manajemen tingkat menengah ada diantara pimpinan perusahaan dan para pekerja. Secara tradisional fungsi  manajemen tingkat  menengah adalah menerapkan  instruksi  pimpinan kepada  para pekerja. Sekarang ini dengan adanya otomasi  perkan­toran, peran tradisional para manajemen tingkat menengah  berubah secara drastis.  Hal ini disebabkan karena pimpinan  perusahaan mendapatkan laporan/informasi langsung melalui komputer. Sehingga terjadinya suatu perubahan di perusahaan, di antaranya:
  - Informasi mengalir secara langsung ke pimpinan puncak tanpa campur tangan tingkat menengah
  - Manajer tingkat menengah harus merubah pandangan dan tata cara kerja
  - Pola karir mengalami perubahan
  - Manajer tingkat atas memiliki tanggung jawab yang besar dan hanya sedikit bantuan dari manajer tingkat menengah.

Pengenalan E-Commerce
            Menurut Shim, Quershi, Siegel dalam buku M. Suyanto, Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet.

Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :

1.      Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.
2.      Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3.      Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4.      Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

Secara umum, E-Commerce didefinisikan sebagai segala  bentuk perdagangan/ perniagaan baik pembelian, penjualan, pertukaran barang  atau jasa (trades of goods and services) dengan mengunakan media elektronik.

Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto (2003) adalah :
1.      Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2.      Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3.      Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan management tipe “pull”.
4.      Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5.      Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6.      Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7.      Akses informasi lebih cepat

Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1.      Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2.      Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3.      Pengiriman menjadi sangat cepat.
4.      Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
5.      Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman.
6.      Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen e-commerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :

1.      Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2.      Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3.      Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.

Ciri & Karakteristik E-Commerce:
      OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan manual (“enterprise resource planning” concept).
      INTEGRASI, proses terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses (“just in time” concept).
      PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan (“electronic cataloging” concept).
      INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan  meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI” concept).
      TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran  (“electronic payment” concept).

Arsitektur E-Commerce
Kerangka kerja perencanaan konseptual dimana aplikasi bisnis dan teknologi informasi didesain sebagai arsitektur terpadu dari sistem perusahaan yang mendukung inisiatif bisnis strategis dan proses bisnis lintas fungsi.

Arsitektur dasar dari aplikasi web ini adalah arsitektur clientIserver. Artinya pemrosesan aplikasi ini dijalankan melibatkan kedua sisi yakni sisi mesin server pusat dan sisi clien

Contoh e-commers

Tantangan Dan Hambatan Dalam Penerapan E-Commerce
           Ada beberapa Tantangan Dan Hambatan Dalam Penerapan E-Commerce, yaitu:
1.      Infrastruktur Telekomunikasi
Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal. Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi.

2.      Delivery Channel
-          Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan.
-          Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
-          Jangkauan daerah pengiriman barang

3.      Kultur & Kepercayaan
-          Orang Indonesia belum (tidak) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
-          Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual
-          Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal: buku, kaset
-          Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
-          Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat

4.      Security
-          Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi
-          Persepsi merupakan masalah utama
-          Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya

5.      Munculnya Kejahatan Baru
-          Penggunaan kartu kredit curian / palsu
-          Penipuan melalui SMS, kuis
-          Kurangnya perlindungan kepada konsumen
-          Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan

6.      Ketidak jelasanya Hukum
-          Masih belum tuntas status dari Digital signature
-          Uang digital / cybermoney
-          Status hukum dari paper-less transaction
-          [de]Regulasi

7.      Efek terhadap kehidupan
-          Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Tetapi kenyataannya tidak seperti yang diinginkan
-          Bekerja lebih panjang
-          Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus
-          Melebarnya jurang si kaya dan si miskin

Pengenalan E-Business
E-business mengacu pada semua penggunaan kemajuan  teknologi  informasi  (TI), khususnya  teknologi  jaringan  dann komunikasi, untuk  memperbaiki cara-cara  sebuah  organisasi dalam melakukan seluruh proses-proses  bisnis” (Romney/Steinbart).
Defenisi dalam perspektif TI, e-bussiness yaitu praktek  pengoperasian  secara  terintegrasi proses-proses bisnis yang  terlibat  dalam  penciptaan  nilai tambah  dengan memanfaatkan  teknologi  informasi dan komunikasi  (TIK) secara  ekstensif.
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).
Fungsi E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business.
Untuk membangun e-business yang utama harus kita buat yaitu membenahi terlebih dahulu system pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu, membuat perencanaan investasi teknologi secara mendetail dan komprehensif, menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang, membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan, dan melakukan kerjasama kondusif dengan mitra bisnis.

Ada beberapa kiat – kiat dalam e-bussines diantaranya :
-          Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu.
-          Membuat perencanaan investasi teknologi secara mendetail dan komprehensif.
-          Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.
-          Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.
-          Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang, lembaga keuangan, dan lain sebagainya).

Ada beberapa Metode Pengembangan e-Business :
-          Pertimbangan Komoditi
-          Infrastruktur Pengembangan
-          Perencanaan Basisdata
-          Pengembangan Program Aplikasi
-          Implementasi dan Disseminasi

Aplikasi E-bussiniess:
-          ERP (Enterprise Resource Planning) sistem informasi pendukung e-business, yg menyediakan  berbagai macam kebutuhan  perusahaan seperti supply chain, CRM, marketingwarehouseshipping, dan payment, serta mampu  melakukan otomatisasi proses bisnis.
-          CRM (Customer Relationship  management) ¤ sistem kustomisasi real time  yang  memanajemen  kustomer dan melakukan personalisasi produk dan  servis berdasarkan keinginan kustomer.
-          EAI (Enterprise Application Integration) ¤ merupakan  konsep  integrasi  berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling  bertukar data berbasis message.
-          SCM (Supply Chain Management) ¤ manajemen rantai supply secara otomatis  terkomputerisasi.

Beberapa contoh e-bussiness:
1.      E-Banking:
E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet.

2.      E-Commerce
E-Commerce didefinisikan sebagai segala  bentuk perdagangan/ perniagaan baik pembelian, penjualan, pertukaran barang  atau jasa (trades of goods and services) dengan mengunakan media elektronik.


3.      E-Engineering
E-engineering adalah jawaban untuk globalisasi pertumbuhan manufaktur, sumber daya dan teknik. Dalam dunia yang terus meningkat kecepatan, kompetisi, memperlakukan dan kesempatan, Anda perlu melakukan bisnis Anda lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien setiap hari.

4.      E-Learning
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.

5.      E-Marketing
E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.

6.      E-Research
E-Research mengacu pada penggunaan teknologi informasi untuk mendukung bentuk-bentuk penelitian yang ada dan penelitian yang baru.

7.      E-Travel
E-Travel adalah solusi total dengan konsep SaaS (Software as a Service) yang komprehensif berbasis web application yang mengadopsi teknologi ERP yang tersusun atas modul –modul yang berfungsi untuk mempermudah dalam perencanaan, pengelolaan, dan mengatur transaksi yang ada didalam perusahaan travel serta dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan suatu sistem keputusan.

8.      E-Government
E-Goverment adalah pelayanan pemerintah yang berbasis menggunakan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan public secara efektif dan efesien, E-Government atau pemerintahan berbasis elektronik semakin berperan penting bagi semua pengambil keputusan


Tren kearah E bussiness



Tantangan Pembangunan Sistem Informasi E-Business:
Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :

1. Tantangan strategi bisnis
Ketangguhan sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.
2.Tantangan globalisasi
Perusahaan-perusahaan lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas. Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.
3.Tantangan arsitektur informasi
Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan bisnisnya.
4.Tantangan investasi
Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi dengan skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius
5.Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.
6.Tantangan operasional
Kemampuan suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web. Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di-share dalam jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
7.Tantangan komunikasi
Kemampuan untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.



Merancang Strategi Sistem E-Business
Perusahaan e-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan diimplementasikan dalam bentuk sistem informasi e-Business. Stategi itu tidak hanya berupa strategi bisinis melainkan juga melibatkan strategi teknologi informasi karena sistem e-Business dibangun dengan tumpuan teknologi tersebut.
Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab tantangan bisnis seperti kompetitor pada satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-produk substitusi dan tuntutan konsumen.
Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna memperoleh laba. Sistem informasi e-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas dan terinci tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan model informasi yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi penentuan perangkat keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.

Strategi Pengembangan e-Business
-          Penyusunan Rencana Pengembangan
-          Pembangunan secara bertahap/dinamis
-          Perlu menetapkan prioritas implementasi
-          Pemilihan Teknologi yang tepat
-          Penyiapan Sumber Daya
-          Gunakan jasa Web-Hosting
-          Pengembangan diserahkan pihak ketiga
-          Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet





Referensi

No comments:

Post a Comment